Monday, August 1, 2016

Sinopsis Age of Youth Episode 1 Part 1


All Images Credit and Content Copyright : jTBC

Age of Youth Episode 1 : Takut Melangkah #terpeleset

Seorang gadis ketiduran di bis dan terbangun oleh klakson keras bis. Terdengar suara penyiar radio yang memberitahu hari ini adalah tanggal 1 Maret, awal tahun ajaran baru dan menyarankan pada para siswa baru untuk mengingat apa yang paling penting dalam bersekolah: percaya diri. Jangan khawatir apa yang akan terjadi, tapi hadapi masa depan dengan percaya diri.

Gadis itu turun bis dan menuju rumah kos yang baru. Di depan ia bertemu dengan pemilik kos, nenek modis yang trendy. Ia membungkuk dan memperkenalkan diri sebagai Yoo Eun Jae. Nenek itu tersenyum dan berkata mungkin Eun Jae akan merasa tak mudah.

Di depan pintu Eun Jae berkata dalam hati, “tahapan baru, sekolah baru. Tiap saat aku memulai hal-hal seperti ini, aku bermimpi buruk. Kurasa hal baru bukanlah sesuatu yang dinanti, tapi ditakuti.”


Setelah menenangkan diri, Eun Jae memencet bel. Tak ada yang membuka pintu. Nenek kos mendengar kalau tak ada orang yang membuka pintu, mengira tak ada orang di kos-kosan. Ia berinisiatif untuk membuka pintu.

Padahal di dalam ada Jung Ye Eun, anak kos juga yang sedang bersama pacarnya. Buru-buru ia menyuruh pacarnya bersembunyi dan tak lupa menyembunyikan sepatu pacarnya. Pas saat pintu terbuka, pacarnya sudah bersembunyi. Ye Eun memaksakan senyum ceria saat membuka pintu dan mengajak Eun Jae masuk.

Ia segera memperkenalkan diri dan mengantar Eun Jae ke dalam kamar barunya. Di dalam kamar ia terus bicara agar pacarnya dapat menyelinap keluar rumah.

Eun Jae ternyata berbagi kamar dengan seorang mahasiswi bisnis tingkat 4 yang sudah cukup tua untuk jadi mahasiswa. Selain Ye Eun, mahasiswi tingkat 3 jurusan gizi, ada teman sekamar Ye Eun, mahasiswi komunikasi yang sedang bekerja menjadi sukarelawan dan mahasiswi jurusan bisnis juga yang disebut Ye Eun eksibisionis.

Pacar Ye Eun kirim SMS memberitahu kalau ia berhasil keluar. Ye Eun pun lega dan menyelesaikan perkenalannya.

Eun Jae melihat-lihat mejanya dan menemukan kotak yang berisi foto seorang penari balet di bawahnya. Sepertinya penghuni lama yang ia gantikan.

Ia keluar kamar dan melihat kamar mandi yang dipakai bersama, dan di ruang tengah ada peraturan yang ditulis di papan tulis: Ga boleh masukin cowok, ga boleh masukin pacar, ga boleh masukin teman cowok. Dan yang tak mematuhi aturan akan diusir.

Eun Jae menaruh sepatu di lemari sepatu dan menemukan sepatu balet di dalamnya.

Eun Jae bertemu teman kos eksibisionis yang langsung masuk kamar mandi untuk pipis saat ia sedang keramas. Tanpa rasa malu Kang Yi Na meperkenalkan diri pada Eun Jae yang risih, apalagi setelah pipis Yi Na keluar kamar mandi tanpa menutup pintunya lagi.

Malamnya Eun Jae naik ke tempat tidur. Setelah menatap tempat tidur teman sekamarnya, Eun Jae menyalakan lampu lagi.

Mimpi Eun Jae campur aduk. Seorang gadis kecil menyusuri koridor sekolah yang penuh tawa anak-anak, seorang gadis di padang rumput, Eun Jae melihat sepatu balet, foto penari balet, ikan mas melompat-lompat di lantai.

Eun Jae terbangun sebentar saat teman sekamarnya masuk kamar dan mematikan lampu.

Paginya Eun Jae terbangun dengan kamar kosong dan post it tertempel di meja yang memintanya untuk mematikan lampu sebelum tidur. Eun Jae menggerutu karena ia kemarin menyalakan lampu demi teman sekamarnya itu.

Eun Jae membuat sarapan roti bakar dengan selai yang dibuat ibunya. Ye Eun menatap roti itu dengan lapar membuat Eun Jae menawarkan roti itu. Ye Eun langsung menerima dan saat merasai selai itu enak, ia mengambil selai dan mengolesnya tebal-tebal. Yi Na muncul hanya dengan selembar handuk, membuat Eun Jae risih melihatnya.

Eun Jae akhirnya membakar roti lagi dan bertanya tentang foto penari balet dan sepatu balet yang ia temukan sebelumnya. Dua teman barunya itu hanya saling pandang dan Ye Eun menjawab ngambang kalau itu adalah teman kos mereka dulu yang digantikan oleh Eun Jae. Setelah itu mereka cari alasan untuk meninggalkan meja makan.

Kiriman barangnya sudah sampai dan Eun Jae terkejut melihat teman sekamarnya ada di tempat tidur, kelihatan terganggu karena keberisikannya. Hp-nya berbunyi pula, membuatnya buru-buru minta maaf dan keluar rumah agar bisa menerima telepon.

Telepon itu dari ibunya yang menanyakan kabarnya dan ia terpaksa memberikan salam kepada seorang ahjussi yang ada di dekat ibunya. Saat ia kembali ke rumah, teman sekamarnya ternyata sudah pergi dan hanya meninggalkan post it yang memintanya untuk berkomunikasi via teks saja dan bukannya telepon juga memasang mode vibrate di ringtone-nya.

Kelihatannya Eun Jae ini pendiam dan membiarkan apa yang terjadi di sekelilingnya. Saat ada orang yang berdiri di samping dan tasnya selalu mengenai wajahnya, ia hanya menerimanya dengan wajah pasrah sebal. Orang itu juga tak kunjung merasa kalau tasnya itu mengenai wajah Eun Jae hingga Eun Jae memilih berdiri padahal masih harus melewati 3 halte lagi.

Eun Jae ternyata tak ikut masa orientasi dimana para mahasiswa saling mengenal dan punya geng-gengnya sendiri. Jadi ia sendirian. Di kelas psikologi, ada cowok duduk di sebelahnya dan pinjam bolpen. Selesai pelajaran, bolpen itu lupa dikembalikan dan Eun Jae ragu untuk memintanya.

Eun Jae makan siang di rumah dan pergi sebentar untuk beli jeruk. Ia akhirnya bertemu dengan teman sekamarnya Yoo Jin Myung, yang sapaan awalnya adalah memintanya untuk mematikan TV sebelum pergi, membereskan piring setelah dipakai dan mencabut kabel yang tidak dipakai.

Eun Jae membungkuk ke Jin Myung dan memperkenalkan diri. Jin Myung tampak sedikit terkejut dan membungkuk juga. Eun Jae mengambil beberapa jeruk untuk diberikan kepada Jin Myung, tapi Jin Myung sudah keburu pergi. Kecewa, Eun Jae mendesah dan berkata pada dirinya sendiri kalau ia ingin pulang.

Besok-besoknya semakin sulit bagi Eun Jae. Ye Eun yang suka dengan selai Eun Jae, memakan selai itu saat tak ada Eun Jae. Jin Myung memborbardirnya dengan tempelan-tempelan post it. Yi Na pulang ke rumah dan menginjak sepatu Eun Jae dengan hak tingginya dan selalu menyerobot kamar mandi di pagi hari. Ye Eun nitip cucian dengan janji ia yang akan menjemurnya. Tentu saja Ye Eun tak melakukannya sehingga Yi Na menegurnya karena ia akan memakai mesin cuci. Terpaksa Eun Jae lagi yang menjemurnya.

Kesal dengan semua itu, Eun Jae menulis post it balik, tapi ia akhirnya mencoret setiap post it yang ia tulis. Terdengar keributan di ruang tengah. Yi Na ternyata menemukan bajunya dijemur dan menuduh Ye Eun meminjam baju itu tanpa memberitahu lebih dulu. Ye Eun menyangkal dan Yi Na bertanya pada Eun Jae. Eun Jae polos menjawab kalau baju itu memang dia yang menjemur, tapi itu titipan dari Ye Eun.

Ia kaget melihat kejadian berikutnya. Kedua bertengkar, saling cakar, saling gigit, dan jerit teriakan membuat kacau suasana. Eun Jae mencoba melerai, malah kena tendang di kepala.

Paginya, Ye Eun marah-marah dan mencuekkan Eun Jae, Yi Na marah melihat Ye Eun marah-marah. Jin Myung sepintas lalu memberi saran, memintanya berhati-hati dalam bicara.

Ye Eun mengeluh kepada pacarnya tentang kegilaan Yi Na dan menunjukkan memar-memarnya yang malah ditanggapi mesum oleh pacarnya. Sementara itu, Yi Na juga mengeluh kepada seorang pria saat makan siang dan menunjukkan bekas gigitan untuk membuktikannya.

Tak jelas apakah dia pacar Yi Na, karena saat sup Yi Na tak sengaja menetes di celana dan membuatnya panik, Yi Na malah bercanda, bertanya noona mana yang membelikannya pakaian itu. Namun ketika pria itu berniat ke kamar kecil untuk membersihkan noda Yi Na malah kesal dan memilih meninggalkan pria itu.

Di kantin kampus, Jin Myun makan siang dan tak sengaja bertatapan dengan seorang gadis. Gadis itu terbelalak melihat Jin Myung, tapi Jin Myung memilih menunduk pura-pura tak melihatnya.

Di kelas psikologi, Eun Jae kaget melihat bolpen yang kemarin ia pinjamkan pada seorang cowok (bolpen kuning dengan bola besar yang ada lonceng di dalamnya), sekarang ada di tangan orang lain. Eun Jae kesal mendengar kalau orang itu memakai karena menemukan bolpen kuning itu di lantai.

Kesal, Eun Jae menatap si peminjam bolpen  Yoon Jong Yeol, tapi buru-buru menunduk saat Jong Yeol merasa diperhatikan dan kembali menatapnya.

Pelajaran psikologi hari ini adalah tentang konsep "positioning", atau bagaimana orang menggunakan kata-kata untuk menempatkan diri mereka sendiri dan orang lain dalam hubungan satu sama lain. Eun Jae menemukan ide untuk mencari positioning teman-teman sekamarnya. Jin Myung yang dingin, Yi Na si eksibisionis, dan Ye Eun yang cengeng. Tapi mereka semua menakutkan. Dia bertanya-tanya bagaimana positioningnya di dalam rumah.

Dia mulai membayangkan Eun Jae yang berkata balik saat teman-temannya melakukan hal yang tak ia sukai dan membuat teman-temannya mengangguk paham. Dan dia memutuskan bahwa mulai sekarang, dia akan mengatakan apa yang dia perlu untuk mengatakan, dan tak takut untuk melihat orang lain langsung menatap ke mata mereka.

Setelah kelas usai, ia mengejar Jong Yeol, menghadangnya dan meminta bolpennya kembali. Terkejut sendiri dengan keberaniannya, ia mengakhiri dengan minta maaf. Tapi itu memuaskan Eun Jae yang kemudian berbalik  pergi dengan tersenyum.

Eun Jae pulang ke rumah dan menemukan ketiga teman serumahnya nongkrong anteng di meja dapur, seakan pertarungan tadi malam tidak pernah terjadi. Eun-jae kepala ke kulkas dan tidak senang menemukan jar nya selai hampir kosong.

Teringat akan resolusi yang dibuat di kelas, dan akhirnya mengeluarkan uneg-unegnya: Siapa yang makan selai, dan mengapa mereka melakukannya tanpa bertanya? Teman serumahnnya pikir dia membesar-besarkan hal yang kecil dan ngomel. Eun Jae shock melihat tanggapan teman-temannya yang berbeda dari bayangannya sehingga pada akhir pembicaraan, dia menunduk. Tapi ketika semua pergi, ia menggerutu pelan dan membuang toples selainya yang sudah kosong ke tempat sampah.

No comments:

Post a Comment